Makassar. Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Selatan (Kanwil Kemenkum Sulsel) menghadirkan dua inovasi layanan unggulan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik. Kedua terobosan ini meliputi layanan jemput bola dan platform digital Simanis yang dirancang khusus untuk pengajuan magang Dan penelitian.
Inovasi pertama menghadirkan layanan KI, AHU, Bantuan Hukum dan lainnya langsung ke masyarakat melalui kegiatan Car Free Day di Kota Makassar. Melalui program jemput bola ini, warga dapat mengakses konsultasi KI, AHU, Bantuan Hukum dan informasi lainnya secara gratis tanpa harus datang ke kantor.
"Program ini terbukti efektif menjangkau masyarakat yang selama ini belum tersentuh layanan Kanwil Kemenkum Sulsel secara formal," kata Kepala Kanwil Kemenkum Sulsel, Andi Basmal. "Sekaligus menjadi sarana edukasi yang ringan dan interaktif di ruang publik."
Menjawab tantangan era digital, Kanwil Kemenkum Sulsel meluncurkan Simanis (Sistem Informasi Manajemen Ijin Penelitian Mahasiswa), platform layanan publik berbasis digital yang memungkinkan mahasiswa mengajukan izin penelitian atau magang secara daring.
Keunggulan Simanis terletak pada proses yang lebih cepat, transparan, dan efisien dibandingkan sistem manual. Mahasiswa dapat mengakses layanan kapan saja dan dimana saja tanpa perlu mengantri di loket pelayanan di kantor.
Kedua inovasi ini merupakan bagian dari komitmen serius Kanwil Kemenkum Sulsel dalam mewujudkan Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
"Kami ingin membuktikan bahwa pelayanan publik yang cepat, akurat, dan humanis bisa diwujudkan melalui inovasi," tegas Andi Basmal. "Baik yang bersifat digital maupun pendekatan langsung ke masyarakat."
Dengan semangat reformasi birokrasi dan budaya kerja yang adaptif, Kanwil Kemenkum Sulsel terus mendorong transformasi pelayanan hukum demi membangun kepercayaan publik dan meraih predikat WBBM tahun ini.
Untuk memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat, Kanwil Kemenkum Sulsel juga telah memproduksi video promosi kedua inovasi tersebut yang nantinya dapat diakses publik.
