Makassar – Momentum Peringatan Hari Pengayoman ke-80 Tahun 2025 tidak hanya menjadi perayaan besar bagi insan Pengayoman di seluruh Indonesia. Momentum ini juga turut dirasakan oleh Pemerintah Daerah, Pengelola Cagar Budaya, dan pelaku bisnis di Sulawesi Selatan yang telah berkontribusi aktif di sektor Kekayaan Intelektual.
Benteng Fort Rotterdam yang terletak di pusat Kota Makassar, Taman Arkelogi Leang-Leang dan Leang Timpuseng di Kabupaten Maros ditetapkan menjadi Kawasan Berbasis Kekayaan Intelektual yang diserahkan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) dalam bentuk piagam penghargaan. Selain itu, diserahkan juga Sertifikat Indikasi Geografis terhadap 2 produk masyarakat lokal di Sulsel, yakni Tenun Sutera Sengkang dan Kopi Arabika Seko Luwu Utara.
Tidak hanya itu, penghargaan Kekayaan Intelektual terhadap pusat perbelanjaan di Kota Makassar juga diserahkan Kakanwil kepada Mall Panakkukang, TSM Makassar, dan Nipah Mall yang telah mendukung pelindungan Kekayaan Intelektual dari peredaran produk palsu.
Kakanwil Kemenkum Sulsel, Andi Basmal, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para penerima penghargaan dan sertifikat yang telah mendukung dan mendorong sektor Kekayaan Intelektual di Sulsel. “Semoga penghargaan ini menjadi dorongan untuk terus mengembangkan kreativitas, meahirkan karya-karya inovatif, serta menjaga identitas budaya lokal,” ucap Kakanwil di sela-sela pelaksanaan Syukuran Hari Pengayoman ke-80 di Aula Pancasila Kanwil, Jumat (22/8/2025).
Tidak hanya itu, dirinya berharap sertifikat tersebut tidak hanya dianggap sebagai simbolis semata, namun dapat memberikan manfaat nyata, baik secara ekonomi maupun sosial bagi masyarakat di Sulsel.
Penyerahan sertifikat, piagam penghargaan dan penetapan kawasan karya cipta menjadi bukti sinergi Kanwil Kemenkum Sulsel dengan pemerintah daerah dan pelaku bisnis untuk terus mendorong pemanfaatan dan pelindungan di sektor Kekayaan Intelektual. Harapannya, sektor Kekayaan Intelektual dapat memberikan dampak nyata dalam pengembangan ekosistem ekonomi kreatif di Sulsel.
